Panduan Linux

Tutorial Mirroring Request dengan NGINX

Halo, teman-teman! Kali ini kita bakal bahas tentang mirroring request menggunakan NGINX. Buat yang belum tau, mirroring request itu tuh teknik di mana kita bisa mengirim salinan (mirror) dari request yang masuk ke server utama ke server lain. Ini berguna banget buat testing, debugging, atau monitoring tanpa mengganggu server utama. Yuk, simak caranya!

Apa Itu Mirroring Request?

Mirroring request adalah proses di mana NGINX membuat salinan dari request yang masuk dan mengirimkannya ke satu atau lebih server lain. Request asli tetap diproses oleh server utama, sementara salinannya dikirim ke server mirror. Server mirror ini bisa digunakan buat berbagai keperluan, seperti:

  1. Testing: Coba fitur baru tanpa mengganggu produksi.
  2. Debugging: Analisis request tanpa mempengaruhi pengguna.
  3. Monitoring: Pantau performa atau cari bug.

Persiapan

Sebelum mulai, pastikan kamu udah punya:

  1. NGINX: Versi 1.13.4 atau lebih baru (karena fitur mirroring baru ada di versi ini).
  2. Dua Server: Satu sebagai server utama dan satu sebagai server mirror.

Konfigurasi NGINX

Pertama, kita perlu konfigurasi NGINX buat mirroring request. Buka file konfigurasi NGINX (biasanya di /etc/nginx/nginx.conf atau /etc/nginx/conf.d/default.conf), lalu tambahkan konfigurasi berikut di dalam blok server atau location yang sesuai.

server {
    listen 80;
    server_name example.com;

    location / {
        mirror /mirror;
        proxy_pass http://backend;
    }

    location = /mirror {
        internal;
        proxy_pass http://mirror_backend$request_uri;
    }
}

upstream backend {
    server 10.0.0.1:80;
}

upstream mirror_backend {
    server 10.0.0.2:80;
}

Penjelasan konfigurasi:

  1. mirror /mirror: Ini perintah buat membuat mirror dari request ke lokasi /mirror.
  2. location = /mirror: Lokasi internal yang nge-handle mirror request. internal berarti lokasi ini cuma bisa diakses dari dalam NGINX.
  3. proxy_pass: Mengirim request ke server backend atau mirror backend.
  4. upstream: Mendefinisikan server backend dan mirror backend.

Testing

Setelah konfigurasi, jangan lupa tes dulu ya. Coba akses server utama dan pastikan request juga terkirim ke server mirror. Kamu bisa cek log di server mirror buat memastikannya.

Tips dan Trik

  1. Performa: Mirroring request bisa nambah beban server, jadi pastikan server mirror mampu nangani beban tambahan.
  2. Error Handling: Error di server mirror gak akan ngaruh ke response server utama, jadi kamu gak perlu khawatir.
  3. Multiple Mirrors: NGINX mendukung multiple mirror locations, jadi kamu bisa mengirim salinan request ke beberapa server sekaligus.

Kesimpulan

Mirroring request di NGINX itu powerful banget buat testing, debugging, dan monitoring. Dengan konfigurasi yang simpel, kamu bisa dengan mudah mengirim salinan request ke server lain tanpa mengganggu server utama. Selamat mencoba!

#Nginx #Tutorial