Cara Menyusun Configuration File NGINX Secara Modular
Halo, teman-teman! Kali ini kita bakal bahas tentang cara menyusun configuration file NGINX secara modular. Buat kalian yang sering berkutat dengan NGINX, pasti udah nggak asing lagi sama yang namanya configuration file. Tapi, pernah nggak sih kalian merasa file konfigurasi NGINX kalian terlalu panjang dan ribet? Nah, di sini kita bakal belajar gimana caranya bikin konfigurasi NGINX jadi lebih rapi dan mudah diatur dengan cara modular.
Kenapa Harus Modular?
Sebelum kita masuk ke caranya, yuk kita bahas dulu kenapa sih kita perlu bikin konfigurasi NGINX secara modular. Jadi, dengan bikin konfigurasi secara modular, kita bisa:
- Mudah diatur: Kita bisa pisahin konfigurasi jadi beberapa bagian, jadi lebih gampang dicari dan diubah.
- Reusable: Beberapa konfigurasi bisa dipake ulang di beberapa tempat tanpa harus ngetik ulang.
- Rapih: Konfigurasi jadi lebih terstruktur dan gampang dibaca.
Langkah-langkah Menyusun Configuration File NGINX Secara Modular
Oke, sekarang kita langsung aja ke langkah-langkahnya. Simak baik-baik ya!
1. Pisahkan Konfigurasi ke Beberapa File
Pertama-tama, kita bakal pisahin konfigurasi NGINX jadi beberapa file. Biasanya, file utama NGINX ada di /etc/nginx/nginx.conf
. Nah, di sini kita bisa bikin folder khusus buat nyimpen konfigurasi yang udah kita pisah-pisahin. Misalnya, kita bikin folder /etc/nginx/conf.d/
atau /etc/nginx/sites-available/
dan /etc/nginx/sites-enabled/
.
2. Bikin File Konfigurasi untuk Setiap Situs
Kalo kalian punya beberapa website yang di-host di server yang sama, kalian bisa bikin file konfigurasi terpisah untuk setiap website. Misalnya, buat website example.com
, kalian bisa bikin file /etc/nginx/sites-available/example.com.conf
. Di dalam file ini, kalian bisa tulis semua konfigurasi yang dibutuhkan buat website example.com
.
Contoh isi file example.com.conf
:
server {
listen 80;
server_name example.com www.example.com;
root /var/www/example.com;
index index.html;
location / {
try_files $uri $uri/ =404;
}
}
3. Aktifkan Konfigurasi Situs
Setelah bikin file konfigurasi, kalian perlu aktifin konfigurasi tersebut. Caranya, bikin symbolic link dari file di sites-available
ke sites-enabled
. Misalnya:
sudo ln -s /etc/nginx/sites-available/example.com.conf /etc/nginx/sites-enabled/
4. Bikin File Konfigurasi untuk Pengaturan Umum
Selain konfigurasi untuk setiap situs, kalian juga bisa bikin file konfigurasi untuk pengaturan umum yang dipake di beberapa situs. Misalnya, pengaturan SSL, gzip, atau caching. Kalian bisa simpan file-file ini di folder /etc/nginx/conf.d/
.
Contoh file gzip.conf
:
gzip on;
gzip_types text/plain text/css application/json application/javascript text/xml application/xml application/xml+rss text/javascript;
gzip_proxied any;
gzip_comp_level 6;
gzip_buffers 16 8k;
gzip_http_version 1.1;
5. Include File Konfigurasi di File Utama
Terakhir, kalian perlu include file-file konfigurasi yang udah kalian bikin ke dalam file utama NGINX (nginx.conf
). Caranya, tambahkan perintah include
di dalam file nginx.conf
.
Contoh:
http {
# ...
include /etc/nginx/conf.d/*.conf;
include /etc/nginx/sites-enabled/*;
}
Dengan begini, NGINX bakal baca semua file konfigurasi yang ada di folder conf.d
dan sites-enabled
.
Tips Tambahan
- Gunakan Komentar: Jangan lupa buat kasih komentar di setiap bagian konfigurasi biar lebih gampang dipahami.
- Backup Konfigurasi: Sebelum ngubah-ngubah konfigurasi, selalu backup dulu file konfigurasi yang lama. Jadi, kalo ada yang salah, kalian bisa balikin ke versi sebelumnya.
- Test Konfigurasi: Setelah ngubah konfigurasi, selalu test dulu dengan perintah
sudo nginx -t
buat mastiin nggak ada error.
Nah, gimana? Gampang kan bikin konfigurasi NGINX secara modular? Dengan cara ini, konfigurasi kalian jadi lebih rapi dan mudah diatur. Selamat mencoba!